35Gambar Rumah Adat Indonesia Lengkap dengan Penjelasannya. Coba sebutkan contoh rumah adat Indonesia beserta daerah asalnya! Dengan sigap kalian pasti mudah menyebutkannya, karena ada banyak rumah tradisional yang ada di Indonesia. Bahkan, setiap daerah memiliki rumah adat yang menjadi simbol daerah tersebut. tidak sedikit juga setiap daerah
Petabali lengkap. Berikut kondisi geografis pulau bali berdasarkan peta 1. Peta bali lengkap dengan gambar dan penjelasannya. Secara geografi, provinsi bali terletak di salah satu kepulauan sunda kecil. Peta bali dengan lokasi geografinya. Ya, pulau bali menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan terutama untuk
MasyarakatIndonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar. 3. Tarian-Tarian Daerah Istimewa Yogyakarta a. Tari Serimpi Sangupati: tarian keraton pada masa lalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lebut dan menawan hati. b.
7Peninggalan Kerajaan Tarumanegara Lengkap Beserta Lokasi dan Gambarnya. Sabtu, 13 Maret 2021 09:28 Reporter : Ani Mardatila. Kerajaan Tarumanegara. ©Grid.id. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan yang berdiri pada 450 Masehi terletak di sebuah daerah yang sekarang dikenal sebagai Kota Bogor, Jawa Barat.
5 Jawi Jangkep. Gambar Nama Pakaian Adat Jawa Tengah Jawi Jangkep via Pintaram. Jika Kebaya dipakai khusus wanita, Jawi Jangkep dipakai oleh pria. Pakaian tradisional ini merupakan seperangkat pakaian pria Jawa yang terdiri dari baju Beskap dengan motif kembang-kembang, destar atau blankon yang digunakan di kepala.
Selainsosok garuda, pada motif batik ini juga ada gambar kotak-kotak yang mewakili dari bentuk tahu, dimana Kabupaten Kediri sendiri merupakan penghasil tahu takwa. Selain itu, ada pula bulatan-bulatan sebagai penggambaran dari gethuk, dimana selain penghasil tahu, Kediri juga penghasil gethuk pisang. 5. Batik Kuda Kepang atau Kuda Lumping.
ljR3n. Lambang atau logo Daerah Istimewa Yogyakarta DIY sering disebut dengan istilah golong gilik. Lambang berbentuk bulat golong silinder gilig. Berdasar Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY Nomor 3 Tahun 1969, ditetapkan lambang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa YogyakartaDownload logo Provinsi Yogyakarta PNG dengan resolusi gambar yang tinggi dapat dengan mudah anda lakukan dengan cara klik link download di bawah ini. Lambang atau logo provinsi Yogyakarta juga tersedia dalam berbagai format lainnya seperti logo DIY format JPG, AI, EPS, serta lambang Yogyakarta format DOWNLOAD Lambang Yogyakarta JPG PNG AI EPS CDRArti Lambang YogyakartaBentuk dasar lambang yogyakarta adalah bulat, Ukuran lambang pada garis tengah lingkaran adalah 30 sedangkan ukuran bagian-bagian lain yang menonjol adalah emas lima sudut melambangkan Pancasila dan Ketuhanan Yang Maha sakaguru yang tegak lurus dengan sepasang sayap mengembang menyimbolkan perikemanusiaan, sekaligus jiwa yang teguh serta adil dalam sikap terhadap merah dikelilingi lingkaran putih melambangkan kebangsaan. Umpak dengan tatahan bunga teratai menyimbolkan kerakyatan. Adapun padi dan kapas melambangkan keadilan struktural UUD 1945, proklamasi kemerdekaan, serta masyarakat adil makmur dilukiskan dengan gambar bunga kapas berjumlah 17 kuntum, daun kapas berjumlah 8, dan butir padi berjumlah dan tata kehidupan gotong royong atau semangat golong gilig dilukiskan dalam bentuk bulatan Tugu Yogya yang disebut golong dan tugu berbentuk silinder yang disebut keagamaan, nilai pendidikan, dan nilai kebudayaan dilukiskan dalam bintang emas persegi lima dan bunga melati yang mencapai bintang dengan daun kelopak 3 lembar. Gambar tersebut melambangkan pendidikan dan kebudayaan yang selalu didasarkan atas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha merah dan putih dengan gambar tugu tegak lurus menggambarkan semangat perjuangan dan pembangunan dilukiskan dengan gambar tatahan miring pada sakaguru, tatahan spesifik Yogyakarta berarti menghias, karena membangun identik dengan DIY dilukiskan dalam gambar sayap di kanan kiri bulu sayap pada bagian luar adalah 9 helai, sedangkan pada bagian dalam 8 helai. Maknanya, DIY terdiri atas Kesultanan Yogyakarta di bawah kekuasaan Sri Sultan HB IX dan Paku Alaman di bawah kekuasaan Sri Paku Alam alam dilukiskan dengan warna hijau tua dan hijau muda dan lukisan bermotif bunga teratai. Gambar tersebut mencerminkan kesuburan alam hijau dan kesuburan jiwa bunga teratai.Candrasengkala, Rasa Suka Ngesti Praja berarti tahun 17786, Suryasengkala. Yogyakarta Trus Mandiri berarti tahun 1945. Bila dirangkai menjadi "Rasa Suka Ngesti Praja Yogyakarta Trus Mandiri" yang berarti âDengan rasa gembira membangun DIY yang baik dan selamat terus berdiri tegak.âWarna kuning emas dan kuning tua, berarti keluhuran, keagungan, dan kemasyhuran. Warna hijau tua dan hijau muda berarti kesuburan dan harapan. Merah berarti berani, putih berarti suci, dan hitam berarti Daerah Istimewa YogyakartaSelain lambang atau logo Yogyakarta, Provinsi ini juga memiliki maskot yang menjadi identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Maskot daerah tersebut terdiri dari flora dan fauna yang menjadi identitas kota Yogyakarta. Maskot flora Yogyakarta adalah pohon Kelapa Gading Cocos Nuciferal Sedangkan maskot fauna Yogyakarta adalah Burung Tekukur Streptoplia Chinensis Tigrina. Sejarah Pemerintahan YogyakartaDengan Perjanjian Giyanti 13 Februari 1775, Mataram pecah menjadi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Di Kesultanan Yogyakarta Pangeran Mangkubumi diangkat menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono I. Pangeran Mangkubumi lalu membabat Alas Hutan Bering di antara Sungai Winongo dan Sungai Code, ia membangun istana di atasnya, yang selesai pada 7 Oktober kekuasaan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat terdiri dari negaragung yang meliputi wilayah Bagelen, Bumigede, Kedu, Mataram Yogyakarta, Pojong, Sukowati, dan wilayah mancanegara yang meliputi Bojonegoro, Cirebon, Grobogan, Kalangbret, Kartosuro, Kuwu, Madiun, Magetan, Mojokerto, Ngawen, Pacitan separuh, Sela, Tulungagung, dan Ngayogyakarta diperintah oleh anak keturunan Mangkubumi sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945 dan bergabung ke dalam wilayah Republik Indonesia. Bersama Paku Alaman, Ngayogyakarta membentuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai gubernur dan Sri Paku Alam VIII sebagai proklamasi kemerdekaan, Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIll, pada tanggal 18 Agustus 1945, mengirim ucapan selamat kepada Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Presiden Soekarno pada 19 Agustus 1945 segera mengeluarkan Piagam Kedudukan Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIII yang isinya adalah sebagai Kedudukan Sultan Hamengkubuwono IX"Kami Presiden RI menetapkan ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati ing Alogo Abdulrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah ingkang Kaping Songo ing Ngayogyakarta Hadiningrat pada kedudukannya dengan kepercayaan bahwa Sri Paduka Kanjeng Sultan akan menyerahkan pikiran, tenaga, jiwa, dan raga demi keselamatan daerah Yogyakarta sebagai bagian RI".Piagam Kedudukan Paku Alam VIII"Kami Presiden RI menetapkan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam ingkang Kaping VIII pada kedudukannya dengan kepercayaan bahwa Sri Paduka Kanjeng Gusti akan menyerahkan pikiran, tenaga, jiwa dan raga demi keselamatan daerah Paku Alaman sebagai bagian RI".Dari piagam tersebut, Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIII mengambil sikap mendukung proses integrasi. Mereka mengeluarkan pernyataan sikap untuk berdiri di belakang Presiden tahun 1948 sudah ada upaya memaknai status keistimewaan dengan dikeluarkannya UU Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah. Pasal khusus tentang Yogyakarta yaitu pasal 18 ayat 5 dan 6 berbunyi sebagai 18 ayat 5 Kepala Daerah Istimewa diangkat oleh presiden dari keturunan keluarga di daerah itu di zaman sebelum RI dan masih menguasai daerahnya, dengan syarat-syarat kecakapan, kejujuran, dan kesetiaan, dan dengan mengingat adat-istiadat daerah 18 ayat 6 untuk Daerah Istimewa dapat diangkat seorang wakil kepala daerah oleh presiden dengan mengingat syarat-syarat tersebut dalam ayat 5 ini. Wakil Kepala Daerah Istimewa adalah anggota dewan Pemerintah jugaKesenian Tradisional Yogyakarta Lengkap, Gambar dan PenjelasannyaDemikian artikel tentang "Lambang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Artinya Terlengkap" yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. Baca juga ulasan tentang Provinsi Yogyakarta menarik lainnya hanya di situs
Mengenal Pakaian Adat Daerah Istimewa Yogyakarta Beserta Gambar dan Keunikannya â Yogyakarta adalah provinsi di Indonesia yang memiliki beragam kebudayaan, mulai dari kearifan lokalnya hingga pakaian adatnya. âJogja istimewaâ bukan hanya istilah, karena memang betul Jogja sangat istimewa baik dari segi budayanya, alamnya yang indah, keramahan warganya hingga sejarahnya. Yogyakarta memiliki banyak julukan mulai dari Kota Pelajar, Kota Wisata, Kota Perjuangan, Kota Gudeg, Kota Berhati Nyaman, Kota Murah Meriah, Kota Seniman dan banyak lagi. Dan mari hari ini kita membahas tentang pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki keunikan dan ciri khas budaya Yogyakarta. Pakaian Adat Daerah Istimewa YogyakartaDaftar IsiPakaian Adat Daerah Istimewa YogyakartaMengenal Nama Pakaian Adat Yogyakarta1. Pakaian Adat Surjan Yogyakarta2. Pakaian Adat Kebaya Yogyakarta3. Pakaian Adat Sabukwala4. Pakaian Adat Peranakan5. Pakaian Adat Kasatrian Ageng6. Pakaian Adat Paes Ageng Jangan Menir Daftar Isi Pakaian Adat Daerah Istimewa Yogyakarta Mengenal Nama Pakaian Adat Yogyakarta 1. Pakaian Adat Surjan Yogyakarta 2. Pakaian Adat Kebaya Yogyakarta 3. Pakaian Adat Sabukwala 4. Pakaian Adat Peranakan 5. Pakaian Adat Kasatrian Ageng 6. Pakaian Adat Paes Ageng Jangan Menir farhanabas Sebagai warga negara Indonesia, sepatutnya kita bangga karena Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang hingga kini tetap dijaga dengan sangat baik. Ada banyak sekali yang dapat dibahas tentang Jogja. Yogyakarta kaya akan budaya, sejarah, tempat wisata, kuliner yang khas dan banyak lagi. Kali ini, Mamikos ingin sekali membahas Jogja dari Pakaian adatnya yang pastinya memiliki keunikan dan ciri khas budaya Yogyakarta. Lalu apa saja sih keunikan yang dimiliki pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta? Yuk mari simak penjelasan kami dibawah ini. Mengenal Nama Pakaian Adat Yogyakarta Seperti yang kita tahu bahwa pakaian adat adalah pakaian tradisional yang dikenakan dalam kehidupan sehari-hari atau pakaian tradisional yang dikenakan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, upacara keagamaan dan lain sebagainya. Di era modern ini, pakaian adat umumnya tidak digunakan untuk pakaian sehari-hari, karena masyarakat lebih suka memakai pakaian modern. Meskipun begitu, masih banyak daerah di Indonesia yang warganya masih tetap menggunakan pakaian adatnya untuk pakaian keseharian, misalnya suku Baduy yang menggunakan pakaian adatnya untuk pakaian sehari-hari. Dan masyarakat di beberapa wilayah Yogyakarta juga masih ada yang memakai pakaian adat sebagai pakaian keseharian mereka, khususnya di desa-desa Yogyakarta. Pakaian adat Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri, mulai dari penanda status sosial, simbol adat istiadat hingga identitas suku Jawa yang mana masyarakat Yogyakarta adalah suku Jawa. Pakaian adat Yogyakarta tidak hanya dipakai pada acara-acara tertentu saja, pakaian adat juga menjadi pakaian dinas di keraton Jogja. Para abdi dalem menggunakan pakaian adatnya setiap hari. Tidak jarang juga, pakaian adat Jogja dikenakan oleh pemandu wisata di Jogja misalnya saja di tempat wisata pengelaran budaya, keraton Yogyakarta, destinasi candi-candi di Jogja hingga tempat-tempat bersejarah. Yogyakarta menjadi daerah yang memiliki banyak pakaian adat. Pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta terbagi menjadi 3 jenis. Yaitu pakaian adat untuk sehari hari, pakaian upacara adat serta pakaian adat upacara pernikahan. Berikut nama-nama pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta Pakaian Adat Surjan Yogyakarta Pakaian Adat Kebaya Yogyakarta Pakaian Adat Sabukwala Pakaian Adat Peranakan Pakaian Adat Kasatrian Ageng Pakaian Adat Paes Ageng Jangan Menir Pakaian Adat Paes Ageng Kebesaran 1. Pakaian Adat Surjan Yogyakarta Pakaian adat Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama adalah Surjan yang merupakan pakaian tradisional yang dipakai untuk sehari-hari. Surjan adalah pakaian tradisional Yogyakarta yang sangat khas dengan motifnya dan bentuk pakaiannya. Surjan sendiri terbagi menjadi 3 jenis yaitu Surjan Lurik, Surjan Ontokusumo dan Surjan Jaguar. Dan Surjan yang paling populer adalah Surjan Lurik, yang mana Surjan Lurik menjadi pakaian yang dikenakan oleh Sunan Kalijaga yang menggambarkan kesederhanaan. Dan untuk pelengkapnya, Surjan dipadukan dengan bawahan kain jarik dan penutup kepala berupa blangkon. 2. Pakaian Adat Kebaya Yogyakarta Kebaya Yogyakarta merupakan pakaian tradisional yang dikenakan oleh kaum wanita Yogyakarta untuk kegiatan sehari-hari. Dipadukan dengan kain batik atau kain jarik sebagai bawahan serta rambut yang ditata menjadi konde. Meskipun di daerah lain di Indonesia juga terdapat pakaian adat Kebaya, namun kebaya Jogja memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri. Yaitu berupa busana blus tipis yang dikenakan untuk menutupi kemben. Kebaya Yogyakarta memiliki makna filosofi yaitu simbol dari cerminan perilaku wanita Yogyakarta yang lemah lembut. 3. Pakaian Adat Sabukwala Pakaian adat Sabukwala adalah pakaian yang dikenakan oleh anak perempuan untuk acara upacara adat tetesan yakini sunatan anak perempuan. Baju adat Sabukwala terdiri dari kain cindhe, ikat pinggang yang disebut bludiran, lonthong dan slepe. Untuk mempercantik pakaian adat ini ditambah dengan aksesoris seperti gelang kana, subang, serta kalung susun. 4. Pakaian Adat Peranakan Jika kamu pernah melihat pakaian abdi dalem keraton Yogyakarta, itu adalah pakaian adat Yogyakarta yang disebut sebagai Peranakan. Pakaian adat Peranakan adalah pakaian abdi dalem untuk kaum laki-laki. Yang ana pakaian ini digunakan sebagai pakaian dinas keraton Yogyakarta. Pakaian adat Peranakan Terdiri dari atasan kain lurik dengan warna hitam atau biru tua yang bermotif garis telupat. Sedangkan untuk bawahan terdiri dari kain jarik sinjang, bebed dan nyamping yang bermotif batik Jogja. Nah untuk aksesoris kepala, seorang abdi dalam diharuskan menggunakan blangkon yang menjadi ciri khas Yogyakarta. 5. Pakaian Adat Kasatrian Ageng Selain pakaian adat Yogyakarta yang dikenakan dalam kehidupan sehari-hari, Yogyakarta juga memiliki pakaian adat khusus untuk upacara pernikahan. Yakini pakaian adat Kasatrian Ageng. Selain menjadi pakaian adat pengantin Jogja, Pakaian Kasatrian Ageng juga dikenakan pada acara upacara adat malam selikuran. Pakaian adat yang dikenakan oleh pengantin pria berupa kain batik prada dengan motif khas Jogja yakini sidoasih dan sidoluhur. Kain batik ini merupakan pakaian adat untuk bahwan sang pengatin pria. Sementara untuk baju atasannya, pengantin pria mengenakan Surjan sutra yang bermotif daun maupun bunga. Dilengkapi dengan ikat pinggang keris, timang kretep serta kuluk kanigara hitam. Untuk aksesorisnya sendiri berupa bros, rantai, korset, serta keris. Sementara untuk pengantin wanita mengenakan kebaya kutu baru panjang berbahan sutra untuk baju atasan. Dihiasi juga dengan 3 bros sebagai penutup kancing dan untuk mempercantik penampilan. Untuk pakaian bawahnya mengenakan kain batik yang motifnya sama dengan kain batik yang dikenakan oleh pengantin pria. Aksesoris yang dikenakan oleh pengantin wanita ialah kalung, giwang, gelang dan cincin. Untuk hiasan kepalanya ditambahkan dengan kembang goyang atau mahkota khas Yogyakarta. 6. Pakaian Adat Paes Ageng Jangan Menir Yogyakarta juga memiliki pakaian adat pernikahan lainnya yakini Pakaian Adat Paes Ageng Jangan Menir. Pada zaman dulu, pakaian adat ini digunakan untuk acara adat boyong yaitu pern dari keraton menuju ke kediaman pengantin pria. Namun pakaian adat ini juga dikenakan pada upacara adat panggih. Pakaian Adat Paes Ageng Jangan Menir yang dikenakan oleh pengantin pria berupa blenggen, kain chinde kembaran, ikat pinggang, ikat pinggang, kamus bludiran, kuluk kanigara dan senjata tradisional keris branggah. Llu aksesoris yang dikenakan oleh gantin pria adalah 3 buah bros, kelat bahu motif ular naga, oncen, karset, gelang kana, kalung susun tiga khas Yogyakarta dan cincin. Sedang pakaian untuk pengantin wanita berupa kain chinde untuk kemben, baju blenggen beludru panjang, kain biasa dengan warna senada dengan kemben, baju blenggen tanpa kuthu baru, slepe, slepe dan udhet Untuk aksesoris yang digunakan terdiri dari kalung susun tiga, kelat bahu motif ular naga, sengkang royok, gelang kana dan cincin. Pakaian Adat Paes Ageng Kebesaran Pakaian adat Yogyakarta yang dikenakan dalam acara pernikahan adalah pakaian adat Paes Ageng Kebesaran. Pakaian pernikahan yang dikenakan oleh mempelai pria berupa kain kampuh yakini sebuah kain bermotif batik sidomukti yang memiliki panjang 4 meter yang itkan pada padan pengantin pria. Selain itu, mempelai pria juga mengenakan celana dhe, lhontong atau sabuk, ikat pinggang bordir, timang kreteb, buntal, kuluk kanigara polos dengan warna biru, mogo dan keris branggah, Dan untuk aksesorisnya sendiri terdiri dari gelang kana, kelat bahu, cincin, subang ronyok, korset dan kalung susun tiga. Sedangkan pakaian yang dikenakan oleh pengantin wanita adalah kain kampuh sebagai busananya, slepe, udhet cindhe serta kain cindhe. Untuk aksesoris yang dikenakan terdiri dari sengkang ronyok, gelang kana, kalung susun tiga, kelat bahu, dan cincin. Demikianlah pembahasan tentang rumah adat khas Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika kamu ingin mengetahui pakaian adat dari daerah lain, kamu bisa mengunjungi halaman blog Mamikos. Di sana tersedia berbagai informasi seperti rumah adat dan pakaian adat suatu daerah di Indonesia. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
kebudayaan yogyakarta lengkap beserta gambar dan penjelasannya