Diantara organisasi yang muncul pada masa ini antara lain Sarekat Islam 1912 from HISTORY 34 at SMAN 1 Bangli Diera musik modern yang dimulai di akhir 1950an, semakin banyak musisi yang saat ini sudah menjadi legenda, meski beberapa diantaranya masih hidup dan terus berkarya. Musisi yang lahir di Georgia, AS, pada tahun 1930 ini mendapat julukan Sebenarnya masih banyak biografi dari musisi legendaris lainnya yang belum di filmkan, antara lain Musisimusisi lain kelahiran Jakarta antara lain seperti Calvin Jeremy, Andien, dan Maliq & D'Essentials yang kerap tampil di festival jazz, yang diselenggarakan MLDSPOT. Bukan hanya musisi tersohor seperti tersebut di atas aja yang lahir di Jakarta. Musisi jazz anyar jebolan MLDARE2PERFORM 2015 juga ada yang berasal dari Jakarta, yakni Kiara Riz. 15Musisi Jazz Terbaik Sepanjang Masa - Musisi dalam daftar ini bukan hanya beberapa pemain paling penting dalam genre ini; mereka telah melampaui musik mereka untuk menjadi ikon jazz.. 15 Musisi Jazz Terbaik Sepanjang Masa Baca Juga : 18 Penyanyi Jazz Paling Terkenal Yang Harus Anda Ketahui freddycole - Kami mulai dengan Duke Ellington dan Louis Armstrong - yang terakhir dianggap oleh RobertDe Niro berperan sebagai Jimmy Doyle di Film New York, New York; Kenny Garret - Sounds from the Ancestors; Alex Bugnon; Paronomasia, Kolaborasi Indra Perkasa dan Nesia Ardi di Edisi Penutup Alur Bunyi 2021; Ivy Benson - Multi instrumentalis sang pemimpin orkestra swing perempuan; The Darling Saxophone Four; Hugh Masakela Aliranini lahir pada masa The Great Depression sekitar tahun 1920-an dan 1930-an di kota Kansas, USA. Bebop juga menjadi dasar bagi inovasi-inovasi dari musik jazz. Playernya antara lain : Charlie Parker (saxophon) dan Dizzi Gillespie (trumpet). Sekarang ini sudah banyak musisi dan vokalis baru jazz, misalnya Jammie Cullum, Renee oTB768w. 0% found this document useful 0 votes15 views12 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes15 views12 pagesJazz Jazz Jazz jazz blue notes , improvisasi, polyrhythms , sinkopasi, dan shuffle note . A. Sejarah dan Perkembangan Musik Jazz Dari berbagai artikel dan tulisan yang ditelusuri, amat susah untuk mendefenisikan secara baku, arti kata jazz itu sendiri. Namun dari berbagai tulisan mengenai sejarah dan perkembangan musik dunia, kata jazz ad alah bahasa “slang” daerah pinggiran pantai barat Amerika Serikat dan untuk pertama kalinya dipakai secara resmi penggunaan istilah musik jazz ini pada tahun 1915 di Chicago. Musik jazz adalah musik tradisional Amerika Serikat yang dikembangan oleh warga Afro-American di Amerika Selatan yang dimulai pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20. Lahirnya musik Jazz dipercaya sebagai perpaduan music Eropa dan Afrika. Musik Afrika memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan musik Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal yaitu menyinggung harmoni dan melodi. Sehingga gabungan dari kedua tradisi ini menghasilkan suatu musik yang bermain dalam suatu meteran dan me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun ceria. Teriakan peladang/budak dikombinasikan dengan bunyi-bunyi style musisi New Orleans, menghasilkan suatu jenis musik baru. Musik Gospel dari gereja menyatu dengan yang dikenal pada abad 20 sebagai “blues”, menawarkan bumbu vokal yang diterjemahkan dengan baik ke dalam instrumen. 1. Era Dixieland dan Ragtime Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh orkestra dan mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band. Coba Anda dengarkan musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime. Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik dan jazz New Orleans. Akar asli dari dixieland sebagai bentuk musikal bersumber dari scene musik Chicago pada tahun 1920-an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris Eddie Condon, saxophonist Bud Freeman, dan trumpeter Jimmy McPartland. Gaya dixieland melibatkan improvisasi kolektif dalam chorus pertama, dengan para musisi masuk solo bersama riffing dari alat musik tiup, diikuti oleh closing ensemble, biasanya drummer memainkan 4-bar tag yang diakhiri oleh keseluruhan band. Tidak seperti gaya-gaya musik jazz yang lain, set lagu untuk musisi dixieland agak terbatas, namun menawarkan variasi yang tanpa akhir dalam model suara, dikembangkan sekitar 1910-an. Seiring dengan berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam scene musik jazz selama 2 dekade pertama di abad 20. Dianggap sebagai suatu style jazz pertama, yaitu dari 1895 dengan musik Buddy Bolden, Kid Ory, dan Jelly Roll Morton di Storyville, New Orleans, sampai mendekati 1917. New Orleans jazz telah menjadi tidak fit untuk marching brass band. Ada dokumentasi New Orleans jazz pertama dari The Original Dixieland Jass Band di tahun 1917 sampai 1920-an, ketika teknologi rekaman telah berkembang. Musik ini berkembang meliputi pemain trumpet dan cornet, seperti Joe Oliver dan Louis Armstrong, ditampilkan sebagai suatu gaya yang berorientasi terhadap ensemble, dengan pemain trumpet memainkan melodi, harmoni dan countermelodi datang dari pemain trombon dan/atau clarinet. Seksi rhythm berkembang menjadi suatu banjo ensemble, drum, tuba atau bass, dan piano. Secara keseluruhan, poin penting dalam New Orleans jazz adalah untuk menitikberatkan suatu ensemble daripada solo. Musik ini berlanjut melebarkan sayapnya selama era 1920-an, dan mulai disaingi oleh lahirnya musik swing yang akhirnya akan menggantikan jenis musik ini. Dixieland style, yang tumbuh beriringan, menjaga struktur dasar dari New Orleans jazz. 2. Era swing dan bigband Duke Ellington Big Band Sekitar tahun 1920 dan awal tahun 1930, dansa filip merupakan dansa yang sangat populer di kala itu. Melodi yang mengiringi dansa ini harus lembut dan romantis, biasanya di iringi oleh sebuah orkestra. Orkestra tersebut di mainkan sesuai dengan apa yang dituliskan di suatu kertas dan penyanyinya harus menyanyikan dengan sangat lembut dan pelan biasanya penyanyinya memakai suara tenor. Lalu music swing lambat laun meninggalkan orkestra string dan memilih untuk memakai yang lebih mudah, suatu aransemen yang lebih “seru” yang menghasilkan suara terompet dan instrumen yang memakai angin dan mengimprovisasi melodi. Louis Armstrong menawarkan sudut pandang yang berbeda dalam sejarah swing, disiarkan secara mendunia oleh suatu acara di stasiun radio Bing Crosby. Crosby berkata, “kami memperkenalkan kepada anda seorang yang adalah master dari swing dan saya akan meminta tolong kepadanya untuk memberi penjelasan kepada anda tentang apa itu musik swing. Pada tahun 1930an merupakan kelahiran musik swing. Efek yang baru ini lebih bagus dibandingkan pada tahun 1920an, tapi kalau ditanya mengenai musiknya, tentu membuat semua orang yang mendengarnya serasa ingin berdansa swing. Sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mengadopsi style ini di awal tahun 1930, tapi band yang bermain “manis” tetap menjadi band yang terpopuler di kalangan penari kulit putih sampai seseorang bernama Benny Goodman muncul di Ballroom Palomar pada bulan agustus 1955 dengan musiknya yang lebih “hot”. Para penonton dari penari muda kulit putih sangat menyukai Ritme “hot” Goodman dan komposisi musik swingnya. Hot swing dan Boogie Woogie menjadi bentuk yang dominan dari musik amerika untuk sepuluh tahun ke depan. Lalu banyak bermunculan setelah swing ini menjadi populer. Sebagai contoh Bing Crosby dan Frank Sinatra memakai band swing untuk memberikan efek yang sangat bagus dalam musiknya dan tetap mempertahankan hal ini menjadi musik yang populer meskipun telah tiba saatnya era rock n roll. O Jazz Ă© um dos gĂȘneros musicais mais celebrados do mundo. Nascido no inĂ­cio do sĂ©culo XX em Nova Orleans, o ritmo foi criado pela comunidade negra da regiĂŁo. Vinda da África, essa parcela da população encontrou no ritmo um refĂșgio para o tratamento dispensado por seus senhores. Ao longo do sĂ©culo passado, inĂșmeros nomes foram imortalizados na galeria de figuras emblemĂĄticas do jazz. Cantoras, trompetistas, pianistas... A lista Ă© vasta. E a redação do Guia da Semana listou dez figures emblemĂĄticas do gĂȘnero para vocĂȘ relembrar. Tem Miles Davis, Bille Holiday, Chet Baker, Ella Fitzgerald e muito mais. Tome nota Billie Holiday Billie Holiday Uma das vozes femininas mais importantes do Jazz, Bille Holiday teve uma infĂąncia sofrida, como a maioria dos grandes nomes do gĂȘnero. Nascida na PensilvĂąnia, Billie se mudou aos 14 anos para Nova York onde trabalhou lavando o chĂŁo de casas de prostituição e posteriormente tambĂ©m acabou se prostituindo. Iniciou carreira musical na dĂ©cada de 1930 em bares do Harlem. Viciada em drogas – principalmente em heroĂ­na -, morreu jovem, aos 44 anos, em 1959. Chet Baker Chet Baker Chet Baker elevou a melancolia do Jazz a nĂ­veis nunca vistos. ExĂ­mio trompetista, nunca se afastou de confusĂ”es. Viciado em heroĂ­na, Chet jĂĄ sofreu diversos espancamentos por conta de dĂ­vidas com traficantes. As porradarias renderam a perda de vĂĄrios dentes. Sem se preocupar muito com vaidade, o mĂșsico nĂŁo ligava para a “banguela”. Para alguns especialistas, a falta dos dentes lhe rendia notas Ășnicas ao tocar seu trompete. Ícone “cool”, Chet morreu aos 58 anos, em 1988. Dizzy Gillespie Dizzy Gillespie Dizzy Gillespie Ă© – ao lado do tambĂ©m seminal Charlie Parker – um dos grandes nomes do Bebop, subgĂȘnero do Jazz que traz melodias mais rĂĄpidas e grupos com menos integrantes, formando trios ou quartetos. Na dĂ©cada de 1940, Gillespie passou a incorporar elementos latinos e africanos ao jazz. Era conhecido por ficar sempre com as bochechas inchadas ao tocar seu trompete. Morreu em 1993. Edward Ellington Edward Ellington Nascido em Washington, Edward Ellington Ă© um dos pianistas mais importantes do jazz em todos os tempos. Seu primeiro contato com o instrumento que o consagrou aconteceu aos sete anos de idade. Ellington foi mordomo da Casa. Se mudou para Nova York ao lado do grupo The Whashingtonians em 1923 e, a partir daĂ­, ganhou o mundo. Morreu em 1974. Ella Fitzgerald Ella Fitzgerald Considerada por muitos a cantora mais importantes do sĂ©culo XX, Ella nasceu na VirgĂ­nia em 1917. Teve uma infĂąncia problemĂĄtica e perdeu a mĂŁe cedo, vĂ­tima de infarto em 1932. ApĂłs problemas com a polĂ­cia e internação num reformatĂłrio, a diva fez sua estreia nos palcos aos 17 anos, em 1934, no Teatro Apollo, no Harlem. Ao longo das dĂ©cadas, Ella se consagrou como uma das figuras femininas mais importantes do Jazz. Morreu em 1996, aos 79 anos. John Coltrane John Coltrane Vida curta e intensa. John Coltrane viveu a melancolia do Jazz em sua realidade. ApĂłs largar a marinha em 1946, aos 20 anos, Coltrane iniciou seu ciclo no Jazz. Fez parte da banda de Miles Davis por anos, apesar dos problemas de convivĂȘncia entre os dois causados pelo vĂ­cio de Coltrane em heroĂ­na. SĂł passou a investir em carreira solo aos 33 anos. Morreu em 1967, aos 40 anos. Louis Armstrong Louis Armstrong Louis Armstrong Ă© praticamente um bandeira do Jazz em todo o mundo. Um dos nomes mais lembrados quando falamos do gĂȘnero, Armstrong participou, em 1917, da primeira gravação de jazz para uma grande plateia. ExĂ­mio trompetista, ganhou destaque no fim de sua vida como crooner, por conta de sua voz grave e marcante. “What a Wonderful World” Ă© um de seus grandes sucessos. Armstrong morreu em 1971. Miles Davis Miles Davis Uma das figures mais emblemĂĄticas do jazz em todos os tempos, Miles Davis tem em seu trompete uma fonte inesgotĂĄvel de melodias marcantes. Seu primeiro contato com o instrumento se deu aos 12 anos, mas Davis sĂł começou a ler partituras aos 16. ResponsĂĄvel pela criação de um seubgĂȘnero importante do Jazz, o “Cool Jazz”, o trompetista lançou “Kind of Blue”, um dos ĂĄlbuns mais importantes de todos os tempos, em 1959. Miles Davis morreu em 1991. Nina Simone Nina Simone Nina Simone foi uma diva do Jazz com engajamento social. Um incansĂĄvel combatente do racismo, cantou no enterro de Martin Luther King. Dona de uma voz marcante sofrida, foi pioneira ao incorpororar elementos do Blues e do R&B ao Jazz. Morreu em 2003, aos 70 anos. Sarah Vaughan Sarah Vaughan Sarah Vaughan Ă© outra diva do Jazz. Nascida em Newark, Nova Jersey, em 1924. Iniciou sua trajetĂłria ilegalmente, ainda na adolescĂȘncia, tocando piano e cantando em clubes da sua cidade natal. Em 1943, Sarah teve sua primeira grande oportunidade abriu shows de Ella Fitzgerald. Ao longo dos anos, teve contato direto com nomes importantes da nossa mĂșsica, como Wilson Simonal e Milton Nascimento. Sarah morreu em 1990, aos 66 anos. Por Anderson Nascimento Atualizado em 19 Ago 2013. Mais notĂ­cias 0% found this document useful 0 votes12K views11 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes12K views11 pagesSejarah Musik ModernJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Este artigo foi Ăștil? Considere fazer uma contribuição Ouça este artigo Proveniente de uma amĂĄlgama de estilos incluindo o blues – notavelmente os work songs dos escravos dos EUA - do ragtime e dos spirituals, o jazz foi um dos estilos autenticamente norte-americanos e passou por uma infinidade de transformaçÔes ao longo do sĂ©culo entre o fim dos anos 1910 e começo da dĂ©cada de 1920, o termo "jazz" foi utilizado para designar um tipo de mĂșsica que nascia em localidades como Nova Iorque, Chicago e New Orleans, onde surgiram os pioneiros e principais expoentes do gĂȘnero a Original Dixieland Jass Band e a Original Creole Jazz Band. Especialmente em Chicago, os nomes mais importantes eram Louis Armstrong e Bix Beiderbecke, seguidos pelos mĂșsicos de Nova Iorque, Fats Waller e Fletcher Henderson. A partir do ano de 1930 o gĂȘnero jĂĄ se encontrava proeminente e com diversas grandes orquestras consolidadas. Entre elas, destacam-se as de Earl Hines, Count Basie, Duke Ellington e Cab na dĂ©cada de 1930 ocorre o surgimento de uma vertente mais popular do jazz, chamada de swing. Era um ritmo mais dançante com imensa aceitação na Ă©poca. A partir do ano de 1945 um estilo de jazz chamado bebop surge com um ritmo mais fechado ao gosto popular, radicalizando-se a partir dos anos 1950, quando virou o hard bop. Ainda em 50, o estilo contou com nomes como Bill Evans, Thelonious Monk, Gerry Mulligan, JoĂŁo Gilberto, Frank Sinatra, Art Blakey, Clifford Brown, Tom Jobim, Oscar Peterson e Charles Mingus. Em detrimento do som mais agressivo destes dois estilos, surge no mesmo perĂ­odo o cool jazz, apresentando uma proposta mais contraponto a estes estilos menos populares, um dos maiores nomes da histĂłria do jazz foi Glenn Miller, nascido em 1904. Miller foi um bandleader da era do swing e um dos artistas com maior nĂșmero de vendas entre os anos de 1939 e 1942, fazendo mĂșsica popular e liderando uma das mais importante big bands do dĂ©cada de 1960 surgiu o freejazz, criado nos EUA por mĂșsicos como John Coltrane e Rashied Ali. Com origem no bebop, propunha improvisação e liberdade musical aos instrumentistas. Entre outras fusĂ”es, uma das mais notĂĄveis foi a fusĂŁo do jazz com o rock’n’roll. Atualmente hĂĄ espaço para diversos gĂȘneros de jazz. Essas vertentes vĂŁo de dixieland ao experimentalismo do freejazz, passando pelos standards e por composiçÔes mais originalmente publicado em artigo foi Ăștil? Considere fazer uma contribuição Ilustrasi Dengan terjadinya depresi perekonomian dunia pada sekitar permulaan decade 1930 yang membuat keadaan perekonomian Amerika Serikat semakin berat, sebagai salah satu dampaknya adalah banyak lapangan pekerjaan menghilang sehingga menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal ini juga dirasakan dalam sejarah perkembangan musik jazz, termasuk industri rekamannya. Banyak musisi jazz juga seolah-olah terpisah dan menghilang begitu saja. Demikian juga dengan para pendengar setianya, mereka lebih banyak tinggal dirumah masing-masing sambil mendengarkan radio atau televisi daripada pergi menonton pertunjukan musik jazz di klab atau gedung pertunjukan lainnya. Namun pada tahun 1934, seorang pimpinan band dan pemain klarinet yang bernama Benny Goodman memukau para pendengar radio dengan permainan musik jazz yang dibawakannya yang lebih “hot” daripada gaya-gaya jazz sebelumnya. Kelompok tersebut dalam bulan Juli 1935 mengadakan pertunjukan keliling di Amerika Serikat. Dari setiap penampilannya , terutama di radio dan televisi ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dati para pecinta musik jazz. Hal ini semakin membuat optimis Goodman dalam menampilkan kelompok mereka dari ballroom ke ballroom yang lainnya dengan membawakan repertoar yang sedikit lebih manis dan diadaptasikan terhadap musik dansa. Dari mulai saat itulah, Benny Goodman bersama Quartetnya benar-benar “meledak”, sampai akhir perang dunia II. Hal ini terjadi bersamaan dengan pulihnya keadaan peerekonomian di sana walaupun sedikit demi sedikit. Dengan cepat musik jazz bergaya Swing menjadi sering dimainkan di seluruh negara tersebut, termasuk di hotel-hotel, klab malam maupun kampus dan gedung teater. Seorang kritisi dan fotografer, Bill Gottlieb menyebutkan masa tersebut sebagai “The Golden Age of Jazz”. Mungkin pendapat tersebut cukup beralasan karena berbagai hal yang menunjukan dominasi musik jazz yang sedang menjadi trend yang popular pada waktu itu. Hal ini juga tergambarkan melalui banyaknya pendengar musik jazz lama dan “pendatang baru” yang tua maupun muda tetap berkumpul, termasuk penggemar musik jazz dari kalangan orang kulit putih bertambah besar jumlahnya daripada sebelumnya. Para “pendatang baru” tersebut juga lebih terdidik dan bahkan lebih fanatik. Mereka menggemari musik jazz seperti mereka menggemari permainan liga baseball atau basket. Dan sampai pada pertengahan 1930-an mulai banyak kelompok band yang bermunculan, disamping kelompok-kelompok big-band yang sudah ada sejak tahun 1920-an. Dan pada era inilah tampaknya jazz juga telah menjadi suatu gaya hidup, hal ini ditunjukan dengan banyaknya promosi produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat dengan embel-embel swing. Lebih jauh mengenai gaya Swing ini aantara lain gaya ini mempunyai karakter “jazz 4 ketukan”, karena gaya-gaya jazz sebelumnya dikelompokkan pada “jazz 2 ketukan”. Dengan penjelasannya kira-kira adalah jika didalam gaya swing terdapat 4 ketukan di setiap barnya sedangkan dalam gaya jazz sebelumnya dapat didengarkan sebagian besar menggunakan 2 ketukan dalam setiap barnya. Namun hal ini juga belum menjadi harga mati, karena Louis Armstrong sendiri, serta beberapa musisi gaya Chicago , tidak jarang pula menggunakan tempo 4/4 dalam musiknya pada tahun 1920-an. Bahkan Big band dari Jimmy Lunceford secara bergantian menggunakan tempo 2/4 dan 4/4. Kata “swing” sendiri adalah sebuah terminology dasar dalam musik jazz, meskipun ada dua pemaknaan yang berbeda mengenai “swing”. Pertama adalah “swing” dikonotasikan sebagai salah satu unsure ritmik musik jazz yang berasal dari sifat struktur formal musik klasik namun dibuat lebih elastis dan fleksibel. Swing terdapat di dalam semua fase, gaya dan periode perkembangan musik jazz. Ada juga yang berpendapat bahwa jika sebuah musik yang tidak mengandung “swing” berarti musik tersebut bukan jazz. Mengenai hal yang berkaitan dengan konotasi ini yaitu “swing” sebagai salah satu unsur musik jazz, biasanya ditulis dengan huruf kecil didepannya yaitu swing. Kedua, isitilah “swing” ini digunakan untuk menyebutkan gaya musik jazz yang dominan di decade 1930-an. Gaya ini merupakan satu sukses besar dalam hal komersial diantara gaya-gaya musik jazz yang lainnya sampai muncul fusion pada era 1970-an. Seperti telah disinggung sebelumnya, Benny Goodman diberi gelar “The King of swing”, berkaitan dengan keterangan itu kita sebut “Swing” dengan huruf besar didepannya. Kurang lebih dari dua pengertian ini banyak digunakan oleh segenap kritisi dan pendidik musik jazz dalam prakteknya. Ada sebuah perbedaan dalam mengatakan bahwa lagu jazz itu berirama swing dan itu adalah jazz bergaya Swing. Didalam setiap lagu jazz di dalam gaya Swing dipastikan itu juga berirama swing. Sebaliknya belum tentu setiap irama musik jazz yang mempunyai unsure swing dikatakan bergaya Swing. Sebagai salah satu persembahan atas perkembangan musik jazz di era Swing ini adalah perkembangan kelompok big band seberti Bennie Moten Big Band, Jimmy Lucenford Orchestra, Count Basie Big Band dan Duke Ellington Orchestra. Dari masa ini juga muncul kontradiksi antara peran solois individu dalam sebuah big band untuk mendapatkan kedudukan yang penting dengan peran secara kolektif sebagai ungkapan harmonisasi yang lebih kuat. Namun musik jazz bisa jadi kolektif dan bersifat individu yang dilakukan secara bergantian, atau kemudian di dalam musik jazz dapat juga dilakukan imrovisasi secara bersamaan. Era ini juga melahirkan tokoh-tokoh besar dan penting dalam musik jazz yang kemudian akan mempengaruhi perkembangan musik jazz sesudahnya dan mempengaruhi para pemain-pemain jazz sesudah era ini. Mereka antara lain seorang pemain saxophone Coleman Hawkin, Chu Berry, Benny Carter dan Johnny Hodges, pemain drums Gene Krupa, Cozy Cole dan Sid Catlett, pemain piano Fats Waller dan Teddy Wilson, pemain trumpet Bunny Beringan dan Rex Stewart, juga para komposer dan pimpinan big band seperti Duke Ellington dan Count Basie. Tampaknya melalui era Swing inilah musik jazz mulai diperhitungkan dan banyak menyebar ke berbagai negara dan juga sebagai pijakan untuk perkembangan jazz selanjutnya, sehingga tidak berlebihan kiranya era ini disebut sebagai “The Golden Age Of Jazz”. ***

vokalis jazz pada era 1930 an antara lain